Rabu, 09 November 2011

Hari Pahlawan

10 November 1945 ribuan pejuang tewas mempertahankan kedaulatan Republik Indonesia yang saat itu baru saja berdiri. Dengan gagah berani para Pejuang melawan utlimatum Inggris setelah terbunuhnya Brigjen Mallaby. Itu adalah pertempuran pertama antara Pejuang Indonesia dan pihak Inggris yang 'membonceng' Belanda setelah Proklamasi.

10 November 2011, atau sehari sebelum pembukaan event olahraga Sea Games. Para pejuang (atlit) Indonesia sedang berjuang untuk merebut mendali emas. Lalu, apa yang kita bisa lakukan ? Kita dukung Tim Nasional Sea games Indonesia dengan menonton langsung atau dengan memberikan doa. Mereka adalah pejuang dan pahlawan bangsa kita dimasa kini. Kita sebagai rakyat tidak boleh hanya menonton saja, tapi harus memberokan dukungun penuh.

Yakinlah Indonesia bisa ! wujudkan mimpi menjadi juara umum. Berhenti bermimpi dan sekaranglah saatnya untuk Bergerak.

Minggu, 23 Oktober 2011

Indonesia Golput

GOLPUT ITU PILIHAN, GOLPUT ITU HAK

Senin, 17 Oktober 2011

Surya Paloh, Anda Salah Besar !


Surya Paloh (Foto : Media Indonesia)

Baru saja saya dengar Surya Paloh berpidato di Metro TV di acara Partai Nasdem entah dalam rangka apa ? Dia berkata :
... Bangsa ini tidak sebesar dulu, bangsa ini banyak mengalami kemunduran, Bangsa ini mulai kehilangan kepercayaan dirinya...
Dia tidak mengerti atau saya yang tidak mengerti dengan apa yang dia katakan. Yang saya tau dia Salah ! berkata bahwa bangsa ini tidak sebesar dulu, bangsa ini masih sebesar dan sehebat dulu. Tapi, Pemerintah dan politikus busuk seperti anda yang membuat bangsa ini seperti mengalami kemunduran. Bangsa ini banyak mengalami kemunduran, Salah ! Apa anda tau sudah berapa Olimpiade Sains kelas Dunia yang telah dimenangkan oleh Putra/Putri Bangsa ini ? Apa anda tau kita sudah bisa membuat Kapal Perang Produksi Sendiri ? dan masih banyak lagi yang tidak anda tahu. Bangsa ini yang mulai kehilangan kepercayaan dirinya, Salah ! orang yang mengucapkan kata seperti diatas adalah orang yang kehilangan kepercayaan dirinya. Anda ! andalah yang telah kehilangan kepercayaan diri bahwa bangsa ini dapat lebih hebat, lebih besar lebih kuat dari dulu. Coba anda lihat Blog GNFI mungkin anda akan kaget betapa hebatnya bangsa ini dulu hingga sekarang. 

KRI Hassanudin - Produksi PT PAL (Foto : Vivanews)

Kita mampu untuk menjadi bangsa yang kuat dan hebat didalam semua bidang dengan modal yang kita punya. Modal anak muda yang berprestasi, modal sumber daya alam yang besar dan modal orang tua yang bijak. Tapi pemerintash dan Politikus busuk seperti anda yang membuat bangsa ini sulit untuk mencapai tujuan dan mimpi-mimpinya. (il)

Sabtu, 01 Oktober 2011

46 tahun G 30 S/PKI

MEPERINGATI 46 TAHUN TRAGEDI G 30S/PKI DAN HARI KESAKTIAN PANCASILA.

Senin, 16 Mei 2011

Amanat Menteri Desain Republik Indonesia

Sumber : KDRI

Jangan Hanya Malu !


Survei : Publik Rindukan Soeharto

 TEMPO Interaktif, Jakarta - Dari sekian presiden yang pernah menjabat di republik ini, siapa yang kini paling disukai publik? Jawabannya sungguh mengejutkan. Bukan Soekarno, Megawati, Abdurrahman Wahid, Habibie atau pun Presiden Susilo Bambang Yudhoyono. Tapi Haji Mohammad Soeharto.

Inilah hasil survei terbaru yang dilakukan Indo Barometer, sebuah lembaga survei nasional yang  merilis hasil penelitiannya di Jakarta, Minggu 15 Mei 2011. Survei ini, menurut Direktur Indobarometer M. Qodari, adalah salah satu bagian dari hasil survei tingkat nasional bertajuk Evaluasi 13 Tahun Reformasi dan 18 Bulan Pemerintahan SBY- Boediono yang digelar 25 April - 4 Mei 2011. " Soeharto masih menempati urutan pertama sebagai presiden yang paling disukai publik" kata Qodari.

Survei melibatkan 1.200 orang, dan  36,54 persen responden dari seluruh Indonesia itu  memilih  Soeharto. Di bawah Soeharto barulah Susilo Bambang Yudhoyono yaitu 20,9 persen. Berturut kemudian, PresidenSoekarno dengan 9,8 persen, Presiden Megawati dengan 9,2 persen, B.J. Habibie dengan 4,4 persen dan mendiang Abdurrahman Wahid dengan 4,4 persen.

Sayangnya, Indo Barometer tak mencantumkan  peta wilayah publik terhadap presiden yang mereka sukai. Apakah mayoritas publik yang memilih Soeharto berada di Jawa atau Sumatera atau Indonesia Timur.

Namun Indo Barometer mencantumkan kesukaan publik ketika ditanya presiden mana yang paling berhasil, maka jawabannya tetap pada Soeharto. Sebanyak 40,5 persen responden menilai di era Soeharto yang paling berhasil menjalankan tugasnya dengan baik.

Indo Barometer juga menemukan masih kuatnya romantisme terhadap Soeharto dalam survei ini. "40,9 persen memilih Orde Baru sebagai masa pemerintahan yang lebih baik," kata Qodari..

Sedangkan yang menyatakan kondisi saat ini lebih baik hanya sebesar 22,8 persen dan 3,3 persen lainnya menyatakan Orde Lama lebih baik. Sedangkan 3,2 persen menyatakan semua pemerintahan sama buruknya dan 22,1 persen menjawab tak tahu.

Qodari mengatakan, survei memakai  metode multistage random sampling untuk menghasilkan responden yang mewakili seluruh populasi publik dewasa Indonesia. Data dikumpulkan dengan  cara wawancara tatap muka secara langsung dengan menggunakan kuesioner. Tingkat kepercayaan survei ini mencapai 95 persen dan margin of error sebesar +/- 3,0 persen.

FEBRIYAN

Sumber 

Komentar saya

Berita di atas membuat saya berpikir, "Pemimpin seperti apa yang ideal Rakyat Indonesia ?" Mulai dari orde lama sampai orde Reformasi kita masih belum bisa mendapatkan pemimpin yang Ideal. Selain sang Proklamator tentunya. Itu membuat saya mengambil kesimpulan bahwa "bangsa ini butuh pemimpin yang bisa mengisi perut rakyat dan memenuhi pendidikan". Karena bangsa ini belum siap menghadapi kebebasan politik, berbicara dan demokrasi. Lalu kapan ? tentu saja setelah perut dan pendidikan terpenuhi. Peristiwa '98 adalah buah pikiran dari orang-orang elit yang perut dan pendidikannya sudah terpenuhi dan bukan suara rakyat Indonesia keseluruhan. Rakyat yang ikut berjuang pada saat itu hanya jadi alat mereka (Kaum Elit dan Terpelajar) untuk memenuhi hasrat mereka untuk dapat berkuasa dan mengambil keuntungan dari Bumi Pertiwi. Apalagi para petani dan buruh yang setelah Reformasi di tindas dan diperah oleh Kapitaslis karena setelah reformasi Pemerintah lebih fokus kepada sektor Ekonomi Kapitalis bukan Pendidikan dan Ekonomi Pancasila seperti yang di amanatkan UUD dan Founding Fathers kita. Padahal mereka, anak dan cucu mereka yang ikut berdemo di senayan yang berhasil menggulingkan Rezim pada saat itu.

nb : komentar yang saya tulis benar-benar buah pikiran saya. saya tidak dibayar, diancam dan disuruh atau keberpihakan saya terhadap pihak manapun.

Jumat, 06 Mei 2011

Alasan - alasan Masyarakat Indonesia Golput

Alasan-Alasan Masyarakat Indonesia memilih "GOLPUT aja" waktu PEMILU
(yang mungkin bisa terjadi)

- Para Calon yang dipilihnya gak kenal

- Malas, susah-susah ngangkat orang, gw sendiri jadi apa ?

- misi & visi-nya gak jelas

- gak ada sodara & teman gw yang ikutan nyalon

- gw juga dikit yang milih misalkan gw nyalonin juga

- malu... ah, kayak yang ngerti aja

- ada acara nih, toh masih banyak orang selain saya

- nonton aja ahhh

- takut milih orang yang salah


kalo anda ?...

Sumber